Friday 6 January 2012

Perundingan Israel-Palestina Kembali Digelar

 

Diselenggarakan di Yordania, perundingan juga akan diikuti oleh Kuartet Timur Tengah.

Warga Palestina mengibarkan bendera di Jalur Gaza.

Setelah sempat terhenti lebih dari satu tahun, Palestina dan Israel akhirnya akan kembali membicarakan kesepakatan damai di Yordania, Selasa waktu setempat.

Menurut juru runding Palestina, Saeb Erekat, perundingan damai ini digagas oleh kerajaan Yordania demi mewujudkan perdamaian di Timur Tengah. "Kami harap pemerintah Israel akan menyambut usaha Yordania dengan mengumumkan penghentian pendudukan dan penerimaan solusi dua negara," kata Erekat seperti dimuat kantor berita BBC, Senin 2 Januari 2012.

Dalam pertemuan nanti, Israel akan diwakili oleh Yitzhak Molcho. Selain itu, turut juga hadir para perwakilan kelompok yang dikenal dengan nama Kuartet Timur Tengah, yaitu Amerika Serikat, Uni Eropa, PBB dan Rusia.

"Kami yakin pertukaran pandangan nanti dapat membantu langkah maju yang diajukan oleh Kuartet. Perlunya perdamaian berkelanjutan lebih penting saat ini. Status quo sangat rapuh dan kedua pihak harus bertindak tegas demi perdamaian," kata Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton, seperti dikutip dari CNN.

Perundingan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina terhenti pada September 2010 saat Israel menghentikan moratorium dan kembali membangun pemukiman di Tepi Barat.

Erekat mengatakan bahwa pertemuan nanti di Yordania bukan merupakan kelanjutan perundingan damai sebelumnya, namun dapat mengarah pada dilanjutkannya pembicaraan tersebut. Untuk melanjutkan perundingan, Palestina telah memiliki persyaratan yang harus dipenuhi Israel.

"Israel harus terlebih dulu menghentikan pembangunan pemukiman, menerima solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967, dan membebaskan seluruh tahanan Palestina, demi menciptakan situasi kondusif berdasarkan pernyataan Kuartet 23 September 2011," kata Erakat.

Namun, kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza mengecam tindakan Yordania. Menurut mereka, pembicaraan kesepakatan damai tak ada gunanya dan malah membahayakan posisi Palestina secara politis.

"Hamas mendesak pemerintah Palestina menghentikan dan memboikot segala sejenis pertemuan semacam ini. Mereka berbahaya secara politis untuk Palestina," kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri.

No comments:
Write comments