Manusia menyejarah, berkembang terus menerus. Karena itu selalu diperlukan pendefinisian-pendefinisian baru tentang manusia, walaupun dalam pendefinisian selalu tertinggal oleh realita sehingga setiap jawaban menimbulkan dan mendasari pertanyaan baru lagi. Semua penemuan dan penghargaan atas fakta tidak pernah tertutup dan definitif, tetapi manusia harus terus berjalan, kalau mulai berhenti bergerak (hipotesis mustahil), ia mulai membunuh diri. Masa lampau dan masa depan manusia selalu berkembang dengan terus menerus (Baker, 2000: 64)
Perkembangan masa lampau selalu berkelanjutan menyeruak ke dalam masa depan.dan tak terbatas dalam penyimpanannya. Kekuatan penyimpanan
Perkembangan masa lampau selalu berkelanjutan menyeruak ke dalam masa depan.dan tak terbatas dalam penyimpanannya. Kekuatan penyimpanan
ingatan tergambarkan dalam adanya 21 Grandmaster of Mind di dunia yang dalam satu jam dapat mengingat detail deretan 1.400 angka.(Rambey, 2003: 77). Masa lampau mengikuti kita dalam setiap instan, keseluruhan perasaan, pikiran dan kemauan. Sedangkan mekanisme otak besar manusia (cerebral) dirancang hanya seperti melihat ke belakang ke arah ketidaksadaran tanpa mampu memahami keseluruhan masa lampau yang terletak di dalamnya. Masa lampau yang berkumpul mungkin akan dapat melewati gerbang yang memisahkan kesadaran dengan ketidaksadaran yang setengah terbuka. Itu adalah memori-memori, pesan-pesan dari ketidaksadaran yang mencoba mengingatkan akan apa yang kita seret di belakang ketidaksadaran ini (Bergson, 1911: 5).
Masa lampau selalu terkait dengan memori. Padahal memori masih debatibel dalam lingkup kerjanya. Seseorang dapat ingat kejadian, tindakan, orang, tempat, perasaan, prosedur, sudut pandang atau versi, melodi, atau nama seseorang. Orang bisa ingat melakukan sesuatu, melihat sesuatu, atau memikirkan sesuatu. Dan orang bisa ingat dimana letak suatu benda, di mana kejadian nyata telah terjadi, mengapa sesuatu terjadi, siapa yang telah melakukan kejadian nyata, bagaimana melakukan sesuatu, dan bagaimana sesuatu terlihat, suara-suara, atau rasa-rasa,. Meskipun ingatan pada umumnya diucapkan untuk menyatakan yang lampau, seseorang bisa ‘mengingat’ fakta-fakta tentang masa depan (“saya baru saja mengingat bahwa akan ada pertemuan besok”), fakta-fakta tentang sekarang (“ Saya baru mengingat bahwa debat terjadi sekarang”), hukum keilmuan dan keumuman, dan kebenaran yang tidak tergantung waktu dari logika dan matematik (Edwards, 1967: 265).
Penelitian tentang memori menjadi penting ketika pemahaman memori secara absurd bisa mengakibatkan dampak sosial yang luas. Dalam kasus penyalahgunaan dana nonbudgeter Bulog Rp 62,9 milyar dengan terdakwa mantan kepala Bulog Rahardi Ramelan, Akbar Tanjung yang sekarang menjadi ketua DPR RI menyatakan lupa isi pembicaraannnya dengan Rahardi di Hotel Grand Mahakam meski mengaku ingat pertemuannya. Sejak kasus Bulog diusut Akbar Tanjung memang menjadi amat pelupa. Yang mengherankan, ia selalu tidak ingat terhadap hal-hal yang (bakal) merugikan dirinya. Tidak heran kalau dalam sebuah talkshow di televisi yang membahas itu, penasehat hukum Rahardi dengan gemas meneyebut Akbar Tanjung mengalami amnesia selektif ( Walujani. 2003; 147).
Beberapa filsuf, salah satunya Moore, kadang menggunakan kata ‘mengingat’ dengan cara :’ saya mengingat E (suatu kejadian)’ dan ‘saya mengingat bahwa P (suatu dalil)’ dan keduanya bisa menjadi benar meskipun jika E tidak terjadi dan P adalah palsu. Hal ini menimbulkan pertanyaan “Kapan seseorang mengingat P, apakah di sana ada alasan untuk memikirkan P itu dalam fakta kasus?” dan “kapan saya mengingat kejadian dari kenyataan, bagaimana saya mengetahui beberapa kejadian benar-benar telah terjadi secara aktual?” Biasanya penggunaan kata “mengingat,” bagaimanapun, itu semacam “saya mengingat bahwa P” mengakibatkan “itu benar bahwa P” (dalam fakta, itu mengakibatkan “saya tahu bahwa P”), dan “saya mengingat E terjadi” mengakibatkan “E telah terjadi” (Moore, 1959:214).Menggunakan kalimat mengingat fakta atau dalil, mempunyai “rasa keakibatan”, maksudnya mengakibatkan fakta atau dalil tersebut selalu benar, sehingga memori tak pernah salah. Tapi ini adalah kesalahan. Untuk mengatakan bahwa memori dapat salah (dan itu pasti) adalah tidak mengatakan bahwa seseorang dapat mengingat apa yang bukan kejadian; bisa dikatakan bahwa seseorang dapat dipersalahkan dalam berpikir bahwa seseorang mengingat sesuatu, atau, dengan kata lain, seseorang dapat terlihat (pada dirinya sendiri) untk mengingat sesuatu dan belum benar-benar ingat itu (karena apa yang terlihat diingat seseorang terjadi tidak benar-benar terjadi). Menggunakan “mengingat” dalam “rasa keakibatan” tidak akan mencegah kita dari mengatakan bahwa itu adalah memori palsu. Kepercayaan pada memori yang salah tetap kepercayaan memori. Dan ketika pernyataan “dulu bersalju,” pernyataan “seingat saya, dulu bersalju” tidak punya semacam keakibatan. Ketika seseorang benar-benar mengingat sesuatu kita mungkin mengatakan bahwa memorinya “dapat dipercaya,” dan ketika kita berharap untuk berbicara tentang memori tanpa mencantumkan bahwa itu dapat dipercaya atau tidak, kita bisa berbicara tentang hal itu sebagai “seolah-olah memori.” Pertanyaan yang berbunyi:“Bagaimana saya tahu apa yang saya ingat benar-benar terjadi?” mungkin bisa diekspresikan dengan bertanya “Bagaimana saya tahu bahwa apa yang seolah-olah saya ingat benar-benar terjadi?” atau “Bagaimana saya tahu bahwa seolah olah memori lebih terpercaya dari pada memori palsu?”(Edwards, 1967: 266).
Selain beberapa teori yang diungkapkan para filsuf itu, saat kita berbicara tentang memori tak akan lepas dari pendekatan ilmu kedokteran yang mempelajari kinerja otak manusia. Banyak area di otak manusia yang tidak mengurusi langsung proses sensorik atau motorik dinamakan area asosiasi. Area asosiasi frontal (bagian Lobus Frontalis di depan area motorik) tampaknya memiliki peranan penting dalam proses berpikir yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
Di tengah otak besar manusia ada sebuah struktur saraf (struktur neuronal) yang bernama sistem limbik yang salah satu bagiannya yaitu hipokampus, memiliki peranan penting dalam memori. Pengangkatan hipokampus secara bedah atau kerusakan akibat kecelakaan pada struktur itu menunjukkan peran penting hipokampus untuk penyimpanan peristiwa terakhir sebagai memori yang bertahan lama, tetapi hipokampus tidak diperlukan untuk mengambil memori yang lama. Setelah pemulihan dari operasi, pasien tidak mengalami gangguan dalam mengenali kawan lama atau mengingat pengalamannya dahulu; ia akan mampu membaca dan melakukan tugas yang telah dipelajari dalam kehidupannya yang lebih awal (Saputra, 1983:73). Ada cukup data yang menunjukkan bahwa hipokampus bersangkutan dengan ingatan yang bersifat baru. Suatu kerusakan (lesi bilateral) yang relatif besar pada hipokampus tampaknya berhubungan dengan timbulnya gangguan dalam ingatan untk peristiwa-peristiwa yang belum lama berselang terjadi dan diikuti oleh perubahan-perubahan tingkah laku yang relatif ringan, yaitu ketidak-aktifan yang persisten, indiferen, kehilangan inisiatif (Sukardi, 1984: 253)
Dari data-data itu, maka memori tidak akan selesai dijelaskan selain dalam definisi-definisi parsial. Antropologi metafisik mempelajari manusia seekstensif dan seintensif mungkin sehingga berpeluang menjelaskan memori secara kompleks. Untuk menjelaskan bahwa filsafat manusia membicarakan manusia dari segala sudut, maka zaman sekarang ini makin terpakai nama antropologi. Nama itu berasal dari kata Yunani yang berarti manusia, tetapi nama ini juga dipakai untuk menunjukka ilmu-ilmu yang menyelidiki manusia secara positif, misalnya menurut aspek budaya atau turunan. Maka perlu sebuah tambahan berupa antropologi metafisik untuk menunjukkan orientasi umum, agar dengan khusus dipentingkan metode filosofis yang dipergunakan (Baker, 2000:18).
Tradisi keilmuan yang kita ketahui selama ini membuat kita harus mengingat bermilyar-milyar kata, kalimat, angka, kejadian, segala fenomena maupun konsep-konsep yang ada di kepala. Teknologi mempermudah manusia sejak penemuan berbagai alat penyimpan ingatan, mulai dari ditemukannya kertas, mesin cetak hingga hard disk yang mampu menyimpan lebih dari 137 Gyga bytes (Infokom, 2001:142). Kemajuan teknologi ini merupakan perkembangan peradaban manusia yang fantastis dibandingkan seratus tahun yang lalu ketika penyimpanan dalam lembar-lembar kertas masih menjadi andalan.
Seolah menjadi keniscayaan ketika perangkat-perangkat mesin diadaptasi untuk mengatasi kelemahan manusia, sehinggga kemudian mengubah kelemahan manusia menjadi sebuah mesin (Fromm, 2001: 66). Kelemahan yang berupa daya ingat, atau memori ini lambat laun mulai tergantikan setahap demi setahap akan tetapi tak akan pernah tergantikan secara total. Memori kita ada dalam kepala sebagian dan sebagian lagi berserakan di kertas-kertas, di komputer, di dalam fenomena-fenomena yang merupakan kunci bagi kita untuk mengingat lebih jauh.
Penelitian tentang peningkatan kapasitas memori dalam teknologi cybernetik berjalan terus seolah tanpa henti, dan pembuat semikonduktor dapat memenuhi Hukum Moore yang menyatakan bahwa jumlah transistor pada sebuah chip berganda setiap 18 bulan. Intel dan IBM akan memanufaktur mikroprosesor yang mencapai kecepatan 10 Ghz pada tahun 2005 sampai 2006.(Infokom, 2001: 90-92). Implikasinya adalah sebuah pembuktian atas ucapan Fromm bahwa kelemahan manusia (baca : memori manusia) mungkin akan tergantikan oleh mesin.
///1.Cara Mudah Bikin File Download pada Blogspot atau site lainnya///2.FREE DOWNLOAD MP3 ingat kamu buakn versi Maia, tapi Dina Mariana keren lo///3.Peta Jogja bisa di download///4.Klip Keren, sound gitarnya luar biasa///5.Kisah 1001 malam///6.Kisah orang China masuk Harvard///7.Kisah Negara Goblog///8.Automatic link exchange atau tukar link otomatis///9.KISAh SEO ngawur///10.Tips cara menyisipkan page element di head, buat nambah head atau menaruh iklan di head///11.Patah Hati Itu Indah///12.Computer Memory///13.3 Column lefty Basic Adsense Template (Blogspot) Template 3 kolom posting kiri paling sederhana///14.BOB MARLEY : No woman No Cry///15.Tips CARA MUDAH BIKIN WEBSITE///16.Tips dan Cara ganti warna background Shoutmix///17.Memory manusia diganti mesin ///18.Individual As a Concept///19.Mimpi Rakyat Kecil, Golput///20.Kisah Penjual Pensil///21.Tips Mengatasi Kesedihan///22.Memori Dalam Tinjauan Filosofi///23.MEMORI MANUSIA///24.
KEpRibadian ganda///25.President Barrack Hussein Obamma or President Hillary (Rodham) Clinton///26.Change background facebook, artinya: sejarah facebook hehehe ngawur lagi..///27.Sepuluh Orang Terkaya ter-Muda 2008 Versi Forbes///28.Fakta Yang Mengkhawatirkan dari Barrack Obama
Masa lampau selalu terkait dengan memori. Padahal memori masih debatibel dalam lingkup kerjanya. Seseorang dapat ingat kejadian, tindakan, orang, tempat, perasaan, prosedur, sudut pandang atau versi, melodi, atau nama seseorang. Orang bisa ingat melakukan sesuatu, melihat sesuatu, atau memikirkan sesuatu. Dan orang bisa ingat dimana letak suatu benda, di mana kejadian nyata telah terjadi, mengapa sesuatu terjadi, siapa yang telah melakukan kejadian nyata, bagaimana melakukan sesuatu, dan bagaimana sesuatu terlihat, suara-suara, atau rasa-rasa,. Meskipun ingatan pada umumnya diucapkan untuk menyatakan yang lampau, seseorang bisa ‘mengingat’ fakta-fakta tentang masa depan (“saya baru saja mengingat bahwa akan ada pertemuan besok”), fakta-fakta tentang sekarang (“ Saya baru mengingat bahwa debat terjadi sekarang”), hukum keilmuan dan keumuman, dan kebenaran yang tidak tergantung waktu dari logika dan matematik (Edwards, 1967: 265).
Penelitian tentang memori menjadi penting ketika pemahaman memori secara absurd bisa mengakibatkan dampak sosial yang luas. Dalam kasus penyalahgunaan dana nonbudgeter Bulog Rp 62,9 milyar dengan terdakwa mantan kepala Bulog Rahardi Ramelan, Akbar Tanjung yang sekarang menjadi ketua DPR RI menyatakan lupa isi pembicaraannnya dengan Rahardi di Hotel Grand Mahakam meski mengaku ingat pertemuannya. Sejak kasus Bulog diusut Akbar Tanjung memang menjadi amat pelupa. Yang mengherankan, ia selalu tidak ingat terhadap hal-hal yang (bakal) merugikan dirinya. Tidak heran kalau dalam sebuah talkshow di televisi yang membahas itu, penasehat hukum Rahardi dengan gemas meneyebut Akbar Tanjung mengalami amnesia selektif ( Walujani. 2003; 147).
Beberapa filsuf, salah satunya Moore, kadang menggunakan kata ‘mengingat’ dengan cara :’ saya mengingat E (suatu kejadian)’ dan ‘saya mengingat bahwa P (suatu dalil)’ dan keduanya bisa menjadi benar meskipun jika E tidak terjadi dan P adalah palsu. Hal ini menimbulkan pertanyaan “Kapan seseorang mengingat P, apakah di sana ada alasan untuk memikirkan P itu dalam fakta kasus?” dan “kapan saya mengingat kejadian dari kenyataan, bagaimana saya mengetahui beberapa kejadian benar-benar telah terjadi secara aktual?” Biasanya penggunaan kata “mengingat,” bagaimanapun, itu semacam “saya mengingat bahwa P” mengakibatkan “itu benar bahwa P” (dalam fakta, itu mengakibatkan “saya tahu bahwa P”), dan “saya mengingat E terjadi” mengakibatkan “E telah terjadi” (Moore, 1959:214).Menggunakan kalimat mengingat fakta atau dalil, mempunyai “rasa keakibatan”, maksudnya mengakibatkan fakta atau dalil tersebut selalu benar, sehingga memori tak pernah salah. Tapi ini adalah kesalahan. Untuk mengatakan bahwa memori dapat salah (dan itu pasti) adalah tidak mengatakan bahwa seseorang dapat mengingat apa yang bukan kejadian; bisa dikatakan bahwa seseorang dapat dipersalahkan dalam berpikir bahwa seseorang mengingat sesuatu, atau, dengan kata lain, seseorang dapat terlihat (pada dirinya sendiri) untk mengingat sesuatu dan belum benar-benar ingat itu (karena apa yang terlihat diingat seseorang terjadi tidak benar-benar terjadi). Menggunakan “mengingat” dalam “rasa keakibatan” tidak akan mencegah kita dari mengatakan bahwa itu adalah memori palsu. Kepercayaan pada memori yang salah tetap kepercayaan memori. Dan ketika pernyataan “dulu bersalju,” pernyataan “seingat saya, dulu bersalju” tidak punya semacam keakibatan. Ketika seseorang benar-benar mengingat sesuatu kita mungkin mengatakan bahwa memorinya “dapat dipercaya,” dan ketika kita berharap untuk berbicara tentang memori tanpa mencantumkan bahwa itu dapat dipercaya atau tidak, kita bisa berbicara tentang hal itu sebagai “seolah-olah memori.” Pertanyaan yang berbunyi:“Bagaimana saya tahu apa yang saya ingat benar-benar terjadi?” mungkin bisa diekspresikan dengan bertanya “Bagaimana saya tahu bahwa apa yang seolah-olah saya ingat benar-benar terjadi?” atau “Bagaimana saya tahu bahwa seolah olah memori lebih terpercaya dari pada memori palsu?”(Edwards, 1967: 266).
Selain beberapa teori yang diungkapkan para filsuf itu, saat kita berbicara tentang memori tak akan lepas dari pendekatan ilmu kedokteran yang mempelajari kinerja otak manusia. Banyak area di otak manusia yang tidak mengurusi langsung proses sensorik atau motorik dinamakan area asosiasi. Area asosiasi frontal (bagian Lobus Frontalis di depan area motorik) tampaknya memiliki peranan penting dalam proses berpikir yang diperlukan untuk memecahkan masalah.
Di tengah otak besar manusia ada sebuah struktur saraf (struktur neuronal) yang bernama sistem limbik yang salah satu bagiannya yaitu hipokampus, memiliki peranan penting dalam memori. Pengangkatan hipokampus secara bedah atau kerusakan akibat kecelakaan pada struktur itu menunjukkan peran penting hipokampus untuk penyimpanan peristiwa terakhir sebagai memori yang bertahan lama, tetapi hipokampus tidak diperlukan untuk mengambil memori yang lama. Setelah pemulihan dari operasi, pasien tidak mengalami gangguan dalam mengenali kawan lama atau mengingat pengalamannya dahulu; ia akan mampu membaca dan melakukan tugas yang telah dipelajari dalam kehidupannya yang lebih awal (Saputra, 1983:73). Ada cukup data yang menunjukkan bahwa hipokampus bersangkutan dengan ingatan yang bersifat baru. Suatu kerusakan (lesi bilateral) yang relatif besar pada hipokampus tampaknya berhubungan dengan timbulnya gangguan dalam ingatan untk peristiwa-peristiwa yang belum lama berselang terjadi dan diikuti oleh perubahan-perubahan tingkah laku yang relatif ringan, yaitu ketidak-aktifan yang persisten, indiferen, kehilangan inisiatif (Sukardi, 1984: 253)
Dari data-data itu, maka memori tidak akan selesai dijelaskan selain dalam definisi-definisi parsial. Antropologi metafisik mempelajari manusia seekstensif dan seintensif mungkin sehingga berpeluang menjelaskan memori secara kompleks. Untuk menjelaskan bahwa filsafat manusia membicarakan manusia dari segala sudut, maka zaman sekarang ini makin terpakai nama antropologi. Nama itu berasal dari kata Yunani yang berarti manusia, tetapi nama ini juga dipakai untuk menunjukka ilmu-ilmu yang menyelidiki manusia secara positif, misalnya menurut aspek budaya atau turunan. Maka perlu sebuah tambahan berupa antropologi metafisik untuk menunjukkan orientasi umum, agar dengan khusus dipentingkan metode filosofis yang dipergunakan (Baker, 2000:18).
Tradisi keilmuan yang kita ketahui selama ini membuat kita harus mengingat bermilyar-milyar kata, kalimat, angka, kejadian, segala fenomena maupun konsep-konsep yang ada di kepala. Teknologi mempermudah manusia sejak penemuan berbagai alat penyimpan ingatan, mulai dari ditemukannya kertas, mesin cetak hingga hard disk yang mampu menyimpan lebih dari 137 Gyga bytes (Infokom, 2001:142). Kemajuan teknologi ini merupakan perkembangan peradaban manusia yang fantastis dibandingkan seratus tahun yang lalu ketika penyimpanan dalam lembar-lembar kertas masih menjadi andalan.
Seolah menjadi keniscayaan ketika perangkat-perangkat mesin diadaptasi untuk mengatasi kelemahan manusia, sehinggga kemudian mengubah kelemahan manusia menjadi sebuah mesin (Fromm, 2001: 66). Kelemahan yang berupa daya ingat, atau memori ini lambat laun mulai tergantikan setahap demi setahap akan tetapi tak akan pernah tergantikan secara total. Memori kita ada dalam kepala sebagian dan sebagian lagi berserakan di kertas-kertas, di komputer, di dalam fenomena-fenomena yang merupakan kunci bagi kita untuk mengingat lebih jauh.
Penelitian tentang peningkatan kapasitas memori dalam teknologi cybernetik berjalan terus seolah tanpa henti, dan pembuat semikonduktor dapat memenuhi Hukum Moore yang menyatakan bahwa jumlah transistor pada sebuah chip berganda setiap 18 bulan. Intel dan IBM akan memanufaktur mikroprosesor yang mencapai kecepatan 10 Ghz pada tahun 2005 sampai 2006.(Infokom, 2001: 90-92). Implikasinya adalah sebuah pembuktian atas ucapan Fromm bahwa kelemahan manusia (baca : memori manusia) mungkin akan tergantikan oleh mesin.
///1.Cara Mudah Bikin File Download pada Blogspot atau site lainnya///2.FREE DOWNLOAD MP3 ingat kamu buakn versi Maia, tapi Dina Mariana keren lo///3.Peta Jogja bisa di download///4.Klip Keren, sound gitarnya luar biasa///5.Kisah 1001 malam///6.Kisah orang China masuk Harvard///7.Kisah Negara Goblog///8.Automatic link exchange atau tukar link otomatis///9.KISAh SEO ngawur///10.Tips cara menyisipkan page element di head, buat nambah head atau menaruh iklan di head///11.Patah Hati Itu Indah///12.Computer Memory///13.3 Column lefty Basic Adsense Template (Blogspot) Template 3 kolom posting kiri paling sederhana///14.BOB MARLEY : No woman No Cry///15.Tips CARA MUDAH BIKIN WEBSITE///16.Tips dan Cara ganti warna background Shoutmix///17.Memory manusia diganti mesin ///18.Individual As a Concept///19.Mimpi Rakyat Kecil, Golput///20.Kisah Penjual Pensil///21.Tips Mengatasi Kesedihan///22.Memori Dalam Tinjauan Filosofi///23.MEMORI MANUSIA///24.
KEpRibadian ganda///25.President Barrack Hussein Obamma or President Hillary (Rodham) Clinton///26.Change background facebook, artinya: sejarah facebook hehehe ngawur lagi..///27.Sepuluh Orang Terkaya ter-Muda 2008 Versi Forbes///28.Fakta Yang Mengkhawatirkan dari Barrack Obama
No comments:
Write comments