Untuk memulai bisnis online, kita harus belajar dari ahlinya. Seperti contohnya seorang pengusaha sukses rata-rata pernah ikut orang. Seorang penjual emas yang sukses , dulunya hanyalah pegawai dari juragan emas, lalu dia mulai belajar cara memasarkan dan segala tetek bengek tentang emas. Dan ketika sudah dapat melakukan sendiri dia akan berdiri sendiri dan sukses. Begitupun dengan bisnis Online. Untuk melakukan bisnis online tidak cukup hanya belajar dan membaca ribuan artikel tentang bisnis online, cara membuat bisnis online, cara kaya dari internet dan tiba-tiba dengan begitu saja langsung mencoba bikin web bisnis. Hal itu sama saja seperti trial and error, dan bahkan dalam bisnis konvensional, trial and error adalah bentuk pemborosan yang nyata. Lalu bagai mana cara bisnis online yang aman? Ya belajar masuk kebisnis online milik orang lain, jadi pegawai dulu dan mencoba mempelajari sistemnya.
Seperti menyelam sambil minum air, dengan mendaftar di bisnis online yang sudah mapan kita bisa mendapat pendapatan online sekaligus kita dapat pembelajaran tentang system bisnis online yang mapan itu seperti apa. Permasalahannya adalah sering kita ragu-ragu, takut tertipu , hal itu wajar dan sangat manusiawi. Tapi hal itulah yang membuat kita gak maju-maju.
Kadang juga sayang mengeluarkan uang untuk modal awal pendaftaran walaupun harganya sangat terjangkau, tapi malah membelanjakan uang itu buat hal2 yang sepele. Pertanyaannya sampai kapan kita selalu konsumtif…AYO BERKARYA DAN PRODUKTIF..!
- SYARIAHBISNIS.COM.....klik di sini untuk mengunjungi webnya
- FORMULABISNIS.COM....klik di sini untuk mengunjungi webnya
Kunjungi webnya, masuk kedalamnya dengan membayar biaya pendaftaran, pasarkan produk, maka dengan praktek itu kamu akan tahu seluk beluk bisnis online..jangan baca teori doang..Ini dunia nyata, bukan sekolahan Bung..Orang sukses itu 1 % keberuntungan dan 99% kerja keras, gak ada yang namanya kaya mendadak, harus memulai dari kecil dulu, yang penting memulai dengan benar maka percepatan kekayaan juga lebih baik dari yang konvensional.
No comments:
Write comments